PT. Dharma Ekatama Semesta

Minyak Goreng Kembali Mahal dan Langka
Minyak Goreng Kembali Mahal dan Langka -  Kelangkaan kembali terjadi pada salah satu pasokan bahan pokok Minyak goreng, mengingat masih menginjak di awal tahun 2022. Namun jumlah pasokan minyak goreng sebagai bahan pokok di masyarakat malah semakin langka. Menurut Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, jumlah persediaan minyak goreng sangat stabil menurutnya, "Padahal stok minyak curah tidak langka. Bahkan terbilang cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun yang dialami pedagang selama lebih dari sebulan terakhir justru merasakan kelangkaan minyak curah," kata Lutfi. Kementerian telah mendistribusikan Lebih dari 5 Ton untuk didistribusikan  secara merata ke pasar masyarakat, namun saat melakukan sidak ke sejumlah pasar, masih ditemukan minyak goreng yang kembali mahal dan langka. Sehingga hal itu dikeluhkan oleh beberapa pedagang dikarenakan harga dan pasokan minyak goreng yang tak menentu. Setelah diselidiki, ternyata masih ada oknum yang melakukan penimbunan minyak goreng mengingat pasar sedang tak stabil, namun malah ada oknum tak bertanggung jawab melakukan penumpukan dengan alasan harga pasar yang belum menentu. Sungguh ironi, Indonesia yang merupakan lumbung sawit, sehingga menjadi penghasil terbesar crude palm oil (CPO) di dunia masih dihadapkan pada persoalan kelangkaan minyak goreng. Untuk merespons kenaikan harga minyak goreng. Pada awal Januari 2022 pemerintah membuat kebijakan dengan menetapkan kebijakan subsidi minyak goreng. Namun, kebijakan ini malah membuat stok minyak goreng di pasaran semakin terbatas, bahkan langka.

Kebijakan yang dilakukan KEMENDAG

Pemerintah kemudian menerapkan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) per 1 Februari 2022. Oleh karena, dengan respon cepat tersebut, dapat kembali menstabilkan regulasi minyak goreng  mulai dari harga dan jumlah distribusi pasokan minyak yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Terkait masih langkanya minyak goreng di pasaran. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menyebut. Kondisi yang terjadi bukan kelangkaan minyak goreng, melainkan kelangkaan minyak goreng dengan harga terjangkau. Kemendag pun terus melakukan berbagai langkah untuk memastikan agar masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh minyak goreng dengan harga terjangkau.