PT. Dharma Ekatama Semesta

Kasus Omricon di Jakarta Semakin Bertambah
Kasus Omricon di Jakarta Semakin Bertambah – Meningkatnya kasus positif covid varian Omricon di Indonesia nyatanya masih berpusat di Ibukota. Per Kamis, 3 Febuari 2022 kemarin, temuan positif bahkan tembus di angka 3 ribuan. Dari angka tersebut, 1969 terdeteksi varian omricon dengan riwayat perjalanan luar negeri, sementara itu, 1331 kasus lainnya merupakan transmisi lokal. Angka positif ini bahkan melonjak hingga 5 ribu kasus dari hari-hari sebelumnya. Dari angka tersebut, didapatkan 93,9% merupakan transmisi lokal varian Omricon. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, DKI Jakarta menyumbang hingga 10 ribu kasus per 24 jam. Angka ini merupakan angka tertinggi penyebaran covid di Indonesia. Tidak hanya kasus positif, angka kematian di DKI juga termasuk tinggi. Perlahan namun pasti, angka kematian di DKI juga meningkat setiap harinya. Tidak hanya di DKI, penambahan positif covid juga nampak di Jawa Barat. Jabar bahkan menduduki posisi kedua tertinggi penyebaran kasus covid varian Omricon. Menyusul DKI dan Jabar, Banten pun ikut serta menyumbangkan angka penularan covid yang cukup tinggi. Satgas Covid tak menampik kekhawatiran bahwa angka ini akan terus meningkat dan bahkan mulai meningkat di daerah-daerah lainnya. Jika sebaran kasus covid, khususnya varian Omricon semakin tinggi dan bahkan mulai masuk ke daerah, Satgas Covid khawatir jika Indonesia kembali masuk dalam gelombang ketiga penyebaran covid-19 dengan jumlah angka kematian yang juga tinggi. Bahkan, kekhawatiran masuk dalam pusaran ketiga gelombang covid-19 ini diperparah dengan tidak adanya penutupan perbatasan bagi warga negara asing hingga peraturan karantina bagi WNI yang baru saja dari luar negeri yang hingga kini masih tebang pilih.

Waspada Gejala Covid-19 Varian Omricon

Secara umum, pasien terkonfirmasi covid-19 varian Omricon akan mengeluhkan sejumlah keluhan flu ringan. Namun berbeda dengan varian sebelumnya yang banyak menyerang pernapasan dan pencernaan, varian Omricon justru nampak ringan dan banyak menyerang tenggorokan. Bahkan, banyak pasien yang hanya mengeluhkan gejala batuk ringan dan tenggorokan gatal. Gejala yang ringan inilah yang menyebabkan varian Omricon cepat menyebar, tidak hanya di Indonesia melainkan juga negara-negara lainnya. Ringannya gejala membuat pasien tidak menyadari hingga tanpa sadar sudah menularkan ke sejumlah orang di sekitarnya. Tentu, hal ini menimbulkan kekhawatiran, terlebih jika angka penularan terus tinggi, maka kesiapan tenaga medis dan kapasitas rumah sakit harus segera ditingkatkan.